Mataram NTB - Kunjungan Kerja Anggota Komisi I DPR RI beserta rombongan di makorem 162/WB Dalam rangka Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Danrem 162/WB, Senin (20/12) di Ruang rapat Gedung utama Korem 162/WB Jl. Lingkar selatan, Mataram.
Rombongan yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi I DPR RI H. Bambang Kristiono (HBK) dihadiri oleh Wakil ketua Komisi I DPR RI H. Anton Sukartono Suratto, Wakil Ketua Komisi I DPR RI H. Abdul Kharis Almashari, serta segenap anggota Komisi I DPR RI seperti Effendi Muara Sakti Simbolon, Itet Tridjajati Sumarjanto, Nurul Arifin, Dave Akbarshah Fikarno, Yan Permenas Mandenas, Kresna Dewanata Phrosakh, Hillary Brigitta Lasut, H. Taufiq R Abdullah, A. Helmy Faeshal Zani, Rizki Aulia Rahman Matakusumah, Jazuli Juwaini, Alimin Abdullah, dan Selamat Ariyadi.
Seluruh rombongan dari Senayan ini disambut hangat dan meriah oleh keluarga besar Korem 162/WB, dari saat turun kendaraan disambut oleh Drumband korem 162/WB, dilanjutkan dengan penghormatan atas kedatangannya hingga pengalung kain sal bercorak sasambo oleh anak-anak Tentara yang bertugas di jajaran korem 162/WB, sebagai bentuk kebanggaan keluarga besar Korem 162/WB.
Dalam keterangannya, Ketua Rombongan Komisi I DPR RI H. Bambang Kristiono yang kerap disapa HBK mengatakan apa yang telah kami diskusikan tadi semua akan kami tindak lanjuti di Senayan nanti. Semua yang di sampaikan oleh bapak Komandan Korem 162/WB telah kami catat dan seluruhnya merupakan hal-hal yang harus kita penuhi demi kelancaran tugas-tugas sebagai TNI di masa sekarang ini.
"Semua yang disampaikan Danrem 162/WB tadi memang sangat perlu untuk direalisasikan, kami atensi semua yang dipaparkan tadi, karena kami menilai untuk menunjang tugas-tugas sangat diperlukan hal-hal yang di paparkan Danrem tadi, "ungkap Ketua Rombongan yang juga sebagai Wakil Ketua Komisi I DPR RI H. Bambang Kristiono saat di wawancara usai RDP berlangsung.
HBK berjanji akan menyampaikan kesimpulan RDP tadi pada rekan-rekan Komisi I pada saat Rapat bersama Panglima dan Menko Polhukam serta akan kami perjuangkan agar dapat segera terealisasi.
" Apa yang telah di paparkan oleh Danrem 162/WB telah kami catat dan simpulkan, kami akan perjuangkan karena apa yang disampaikan dalam rapat itu memang harus segera terealisasi, "pungkas HBK.
Sementara itu Danrem 162/WB Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdani menyampaikan bahwa suatu kehormatan dan kebanggaan bagi korem 162/WB mendapat kunjungan Komisi I DPR RI, dimana kunjungan ini adalah yang kedua setelah kunjungan pertama pada 2019 usai Gempa, dan sekarang di akhir 2021 Korem 162/WB mendapat kunjungan yang kedua dari Komisi I DPR RI.
Baca juga:
Tony Rosyid: Raja, Kapan Engkau Sembuh?
|
Ada beberapa hal yang kami sampaikan pada saat RDP dengan anggota Komisi I, diantaranya terkait keberadaan korem 162/WB dalam hal penanggulangan bencana. Hal-hal yang disampaikan terkait ini adalah apa saja tugas dan peran serta sejauh mana keterlibatan korem 162/WB dalam hal penanggulangan bencana itu sendiri.
Disamping itu Danrem 162/WB di hadapan rombongan Komisi I DPR RI juga mempertanyakan sejauh mana fungsi Korem 162/WB dalam penanganan covid-19, dimana NTB saat ini di nyatakan sangat kondusif serta berada pada urutan 6 besar dalam pencapaian vaksin pertama.
"Perkembangan Covid-19 NTB cukup membanggakan para anggota komisi I, dimana secara keseluruhan persentase vaksin pertama mencapai 80 persen lebih. Ini yang cukup membanggakan anggota komisi I DPR RI tersebut, " jelasnya.
Yang berikutnya lanjut Rizal, terkait pengembangan organisasi TNI d jajaran korem 162/WB, di mana perlu adanya pemekaran-pemekaran atau penambahan organisasi-organisasi untuk mendukung event-event besar yang akan di selenggarakan di NTB khususnya Mandalika, yaitu rencana perubahan Batalyon Yonif 742/SWY menjadi Batalyon Mekanis yaitu Batalyon yang memiliki Pancer yang berfungsi untuk melakukan pengamanan pada even setingkat dunia.
"Lami tadi mengusulkan itu, dan bila disetujui kami minta untuk dibangun setingkat Baterai Rudal di sekitar kawasan Mandalika, karena alat ini akan berperan sangat aktif dalam pengamanan antisipasi serangan-serangan yang akan timbul dari rudal atau pesawat asing dari udara saat event internasional berlangsung, " jelas Rizal.
Disamping itu pengembangan organisasi sangat diperlukan dengan melakukan pemekaran pada pos-pos Koramil menjadi koramil, dimana NTB masih banyak koramil-koromail yang membawahi 4 kecamatan, sehingga dalam memenuhi efektivitas penguasaan area sangat diperlukan koramil-koromail baru.
"Penambah Koramil ini, juga kami sampaikan pada saat RDP tadi, yang bertujuan untuk memudahkan mengkafer masing-masing wilayah, sehingga sangat efektif dalam penanganannya jika terjadi suatu permasalahan pada wilayah-wiayah tersebut, "tutup Rizal.(Adbravo)