Mataram NTB - Dalam melaksanakan sebuah kegiatan perlu adanya sebuah evaluasi atau penghargaan diahir kegiatan tersebut, ini tentu sangat berguna bagi kegiatan-kegiatan selanjutnya apalagi kegiatan tersebut diselenggarakan secara kontinyu atau berkesinambungan. Begitu kira-kira yang disampaikan oleh Ketua Penyelenggara Pemilihan Umum (KPU) NTB dalam acara Penganugerahan pemenang lomba Kampanye Sehat award pada Kamis 27/05/2021 bertempat di Tribun Lapangan Bhara Dhaksa, Polda NTB.
Dalam sambutan nya pada acara tersebut, Ketua KPUD Provinsi NTB Suhardi Soud menerangkan bahwa seluruh rangkaian tahapan pilkada di NTB Tahun 2020 Lalu yang pada saat itu negara berada di tengah pandemi covid-19 sehingga diharuskan kepada kita untuk menjalankan suatu kebiasaan baru dalam kehidupan sehari-hari kita yaitu penerapan prokes. Penerapan prokes ini sebagian besar dari kita tentu sangat asing untuk menjalankan nya terlebih pada tahap kita menyelenggarakan pilkada saat itu pemberlakuan aturan tentang Pembatasan dalam hampir segala kegiatan yang mengumpulkan banyak orang tidak dapat dilaksanakan kala itu. Dan itu menyebabkan kendala bagi kami selaku penyelenggara maupun bagi Paslon dalam mensosialisasikan program nya. Ungkap Suhardi.
Namun lanjut Suhardi, berkat kerja sama yang baik antara seluruh lembaga khusus nya Forkopimda provinsi NTB sehingga solusi tentang bagaimana supaya pilkada serta seluruh rangkaian dan tahapan nya bisa berjalan dengan baik tetapi tetap ada upaya kongkrit kita dalam menekan penyebaran pandemi covid-19 ini agar tidak melahirkan cluster baru sesuai yang diprediksi oleh banyak pakar maka lahirlah kegiatan ini yang diberi nama Lomba Kampanye Sehat Award yang di gagas oleh Kapolda NTB bersama seluruh anggota Forkopimda provinsi NTB. Untuk itu kami atas nama Penyelenggara Pemilihan Umum Daerah NTB Menyampaikan apresiasi kepada Kapolda NTB Irjenpol Muhammad Iqbal atas dedikasinya untuk masyarakat NTB, "Ujar ketua KPU".
"Kegiatan Lomba Kampanye Sehat Award ini adalah satu-satu nya di indonesia dan ini telah diakui oleh ketua KPU Republik Indonesia" , Ujar Suhardi yang diiringi oleh tepuk tangan para undangan yang hadir.
Kita patut bersyukur lanjut Suhardi, bahwa apa yang diperkirakan oleh banyak orang atau pakar tidak terbukti, dan dari hasil catatan kami bahwa sekitar 96 % menerapkan prokes selama proses pilkada 2020 berlangsung, dan ini adalah suatu bentuk keberhasilan kerja sama yang baik antara seluruh lembaga terutama Masyarakat NTB. "Tutup Suhardi".(Adbravo)