Bima - Dampak banjir beberapa hari lalu (Jumat, red) di Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat, selain menyisakan pilu yang mendalam bagi korban banjir juga meninggalkan sisa-sisa lumpur dan sampah di beberapa tempat baik fasilitas umum seperti perkantoran dan sekolah maupun rumah para penduduk.
Melihat kondisi tersebut, personel TNI AD dari Kodim 1608/Bima dan Kompi Senapan A Yonif 742/SWY tidak menunggu waktu lama langsung bergerak cepat membersihkan sejumlah sarana umum salah satunya Madrasah Ibtidaiyah Desa Sakuru Kecamatan Monta, SDN Inpres dan perumahan warga di Desa Rabakodo Kecamatan Woha, Rabu (7/4/2021).
Komandan Kodim 1608/Bima Letkol Inf Teuku Mustafa Kamal membenarkan aksi tersebut sebagai langkah awal dalam upaya trauma healing agar masyarakat bisa kembali beraktivitas dan menempati rumah mereka.
Dipaparkannya, jajarannya bersama stakeholder terkait langsung turun membantu masyarakat sejak awal terjadinya bencana banjir di Kabupaten Bima. Mulai dari evakuasi, mendirikan dapur lapangan, menyiapkan fasilitas kesehatan dan lainnya termasuk sekarang ini membersihkan sejumlah fasilitas umum dan perumahan warga.
Menurut Mustafa Kamal, di masa tanggap darurat ini selain menyuplai kebutuhan makanan siap saji, juga harus memperhatikan faktor kesehatan masyarakat karena keadaan lingkungan yang kotor dan lembab sangat rentan terhadap berbagai penyakit.
"Untuk saat ini skala prioritas selain pembersihan fasilitas umum dan perumahan warga, juga harus memperhatikan kesehatannya, " ujarnya.
"Kegiatan ini akan terus berjalan sampai keadaan benar-benar kembali normal, " imbuhnya.
Sedangkan Kepala Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Desa Sakuru Junaid, S.Ag., mengaku salut dan bangga dengan kehadiran TNI jajaran Kodim 1608/Bima yang telah membantu membersihkan seluruh ruang sekolah dari sisa endapan lumpur dan sampah.
"Atas nama Kepala Desa, para guru dan staf Madrasah Ibtidaiyah Sakuru, saya mengucapkan terimakasih kepada Dandim 1608/Bima bersama jajarannya yang telah memberikan perhatian lebih kepada korban maupun fasilitas umum termasuk sekolahnya, " pungkas Junaid.
(Hadi)