Lombok Barat NTB - Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Johnny G. Plate menekankan bahwa segala bentuk kegiatan jurnalistik harus dilakukan secara independen tanpa campur tangan, tanpa paksaan dan intervensi pihak manapun.
Hal itu ditegaskan menteri, yang didampingi Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah dan Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah pada Kongres VI Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) seluruh Indonesia di Senggigi Lombok Barat-NTB, Jumat (29/10).
"Kami terus melakukan berbagai upaya untuk menjaga independensi media televisi secara khusus serta mengadopsi perkembangan teknologi yang dapat menjaga relevansi televisi di era digital yang berkembang saat ini, " harapnya.
Untuk itu, Menteri Johnny mengajak untuk terus memperkuat kolaborasi dan saling percaya demi tayangan atau informasi yang faktual, kredibel dan yang terpercaya.
"Saya berharap dengan kongres IJTI ini diharapkan melahirkan ide dan gagasan cemerlang dalam membangun bangsa yang lebih baik, " ungkapnya.
Dalam kesempatan itu juga, Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah mengatakan bahwa tantangan jurnalis televisi di era transformasi digital begitu komplek, dibutuhkan ide dan terobosan yang mampu bersaing yang selaras dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat.
Baca juga:
KBRI Kairo Gelar Diplomasi Kopi di Mesir
|
"Sehingga teman-teman jurnalis televisi dapat memahami kebutuhan zaman yang sesuai dengan perkembangan teknologi digital, " ungkap Bang Zul dihadapan peserta kongres yang hadir.
Dalam kongres VI IJTI yang digelar di Lombok tersebut, dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo secara virtual dengan mengusung tema "Semangat Sumpah Pemuda, Jurnalis Televisi Bangkitkan Negara Pasca Pandemi" turut dihadiri Kapolda NTB Irjen Pol. Muh. Ikbal dan Danrem 162 Brigren Ahmad Rizal Ramdhani. Ketua Dewan Pers, Imam Wahyudi, Ketua Umum IJTI Pusat, Yadi Hendriatna, Wamenparekraf, Angela Tanoesoedibjo serta Kadis Kominfotik NTB, Karo Adpim dan sejumlah pengurus IJTI Pusat dan daerah seluruh Indonesia.(Adbravo)