Lombok Tengah NTB - Menteri Agama Republik Indonesia, Yaqurt Cholil Qoumas melakukan silaturrahmi di kediaman pengasuh Yayasan Pondok Pesantren Qamarul Huda Desa Bagu Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah TGH. L. M. Turmudzi Badarudin. Kedatangan Menag RI ini dikawal ketat oleh aparat kepolisian dari Polres Lombok Tengah.
Menag RI datang ke kediaman Pengasuh Yayasan Pondok Pesantren Qamarul Huda, Jumat (12/3) sekitar pukul 20.30 wita. Hadir juga Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama NTB Prof. Dr. TGH. Masnun Tohir, Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTB Dr. KH. Muhammad Zaidi Abdad, M.Ag, Ketua Umum Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama, Witjaksono, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lombok Tengah, H. Zamroni Azis.
Hadir juga Rektor Universitas Qamarul Huda Badaruddin, Drs. H. L. Azhari, M.Pd.I, Rektor Institut Agama Islam Qamarul Huda Bagu, Dr. H. M. Ahyar Fadly, M.Si, Pengurus Yayasan Pondok Pesantren Qamarul Huda Bagu beserta santriwan dan Santriwati Yayasan Pondok Pesantren Qamarul Huda Bagu.
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama NTB Prof. Dr. TGH. Masnun Tohir mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Swt serta mengucapkan salam hormat kepada Muktasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dan Pembina Yayasan Pondok Pesantren Qamarul Huda Bagu. “Selamat datang kepada Menteri Agama Republik Indonesia di Yayasan Pondok Pesantren Qamarul Huda Bagu, ” Ungkap Prof. Dr. TGH. Masnun Tohir.
Sementara itu, Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTB Dr. KH. Muhammad Zaidi Abdad, M.Ag menegaskan salam hormat kepada pembina atau pengasuh Yayasan Pondok Pesantren Qamarul Huda Bagu, Menteri Agama Republik Indonesia beserta rombongan, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama NTB, Santriwan atay Santriwati yang berkenan hadir dalam rangka silaturrahmi menteri agama RI.
“Kami mengucapkan selamat datang kepada menteri agama RI, hal ini merupakan sebuah Motifasi bagi Santriwan dan Santriwati. Oleh karena itu mari kita berdoa semoga beliau selalu diberikan kesehatan, ”jelasnya.
Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan bahwa sebagai seorang santri kita tidak boleh berkecil hati, sebaliknya kita harus bangga dan gagah sebagai seorang Santri. Alasannya bahwa santri adalah pejuang dalam mengusir penjajahan di Negara Republik Indonesia.
“Santri itu penting, minimal menjadi Menteri Agama bahkan Presiden. Untuk mewujudkan itu tentunya harus ikhtriar dan rajin belajar. Indonesia tidak akan pernah berdiri apabila tidak ada Santri. Harapan kedepannya dengan Santri maka masa depan Indonesia akan semakin cerah, ”tegasnya.(Adbravo)