Mataram NTB - Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTB L.Muh Faozal melakukan rapat koordinasi bersama stap di lingkungan Dinas perhubungan NTB dalam rangka evaluasi kesiapan dinas perhubungan dalam menyambut World Superbike (WSBK) 2021 dan MotoGP 2021 di sirkuit Mandalika, Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat.
Kegiatan ini diikuti oleh Kabid LLAJR beserta staf, Kabid Angkutan beserta staf, Ketua DPD Organda NTB, Perum Damri NTB, Kepala Kantor Dishub kabupaten kota sepulau lombok yang berlangsung diruang rapat kantor Dishub jalan Langko, kata Mataram, Senin 16/082021.
Hal ini dijelaskan oleh kadis Perhubungan NTB L. Muh Faozal saat diwawancara oleh rekan media usai rapat koordinasi berlangsung. Beliau menjelaskan bahwa WSBK ini adalah suatu event yang telah terjadwal, namun karena berlangsung ivent apakah masih dalam kondisi penyebaran virus covid-19 sehingga event tersebut belum kita ketahui secara jelas apakah diikuti oleh penonton atau tanpa penonton."tutur Faozal".
"Kami masih menunggu kepastian dari pihak penyelenggara ivent yaitu Dorna, apakah konsep WSBK di gelar dengan penonton atau tanpa penonton, kami masih menunggu kejelasan itu, " ungkap Faozal.
Namun demikian lanjut nya, kami telah mempersiapkan skenario kesiapan untuk transportasi, dimana dalam event tersebut transportasi adalah hal yang sangat penting dalam menunjang kesuksesan pergelaran bertaraf dunia ini. Bila event ini nati diselenggarakan dengan penonton, maka apa yang akan disiapkan ini tentu akan menunjang kesuksesan pergelaran yang kita selenggarakan ini, bagaimana model transportasi dan lalu lintas ke lokasi itu menjadi sangat penting demi kelancaran transportasi dan lalu lintas menuju titik lokasi WSBK, "ungkap Faozal".
Sementara itu kepala bidang lalulintas dinas perhubungan NTB Izzudin Mahili S.STp menerangkan bahwa pada saat WSBK ataupun MotoGP itu nanti kami akan menerapkan Rekayasa Lalulintas terutama diseputaran Bizam menuju Mandalika.
Adapun bentuk rekayasa lalin jika gelaran dunia ini diselenggarakan dengan penonton, maka akan menggunakan 2 cara skenario yaitu bagaimana mengatur lalulintas bagi pengunjung yang datang sebelum hari H sehingga akan disiapkan Git Mandalika yang artinya dalam lombok sendiri, sedangkan untuk cara kedua yaitu milenial genset yang biasanya terjadi pada hari H, dimana para penonton datang pada hari tersebut sehingga pihak ITDC akan menyiapkan tempat penyimpanan barang sementara, karena biasanya penonton seperti ini berasal dari club-club kendaraan bermotor yang datangnya pada hari H dan mereka tidak menginap di hotel, sehingga membutuhkan tempat penitipan barang, oleh karenanya pihak ITDC akan menyiapkan sarana ini di seputaran mandalika, " jelasnya".
Menurut Izzudin, skenario kedua ini yang mungkin agak sedikit repot mengaturnya, sehingga untuk saat ini pihaknya masih melakukan koordinasi dengan pemerintah kota kabupaten melalui Dishub nya untuk bersama-sama merumuskan pola mengatur lalulintas pada ivent tersebut. Dan karena situasi nya pada saat pandemi maka sangat diharapkan kerjasama pemerintah kota kabupaten untuk menyebar titik-titik Nobar agar tidak terjadi di seputaran mandalika atau lombok tengah saja, di harapkan kabupaten kota bisa membuat titik tersebut untuk mengurangi kemacetan Lalulintas pada areal lokasi Utama, "tutup Izzudin".
Sementara itu ketua DPD Organda wilayah NTB Junaidi Kasum menerangkan bahwa dalam rangka menyambut WSBK ini, sesuai arahan kepala Dinas Perhubungan, maka saat ini kami sedang membuat tim-tim yang akan mengelola secara keseluruhan angkutan yang beroperasi pada saat pagelaran dunia tersebut.
"Kami akan mempersiapkan legalitas terutama kepada angkutan yang ikut beroperasi. Tim dari Organda ini nantinya sebagai tim terdepan yang mengkoordinir pria armada angkutan, " ujar Ketua Organda yang kerap di panggil JK.
Seluruh organisasi angkutan termasuk angkutan pemerintah dalam hal ini Perum Damri bersama Dishub akan duduk bersama untuk membuat sebuah aturan untuk dilaksanakan oleh seluruh armada angkutan yang beroperasi pada areal tersebut. Selanjutnya ini juga yang akan menjadi tugas bersama yaitu mengawal dengan sebaik-baiknya apa yang telah kita sepakati bersama yang tertuang dalam aturan nantinya, "jelasnya".
Namun ketika salah seorang media mempertanyakan tentang subsidi pemerintah yang dilakukan perum Damri untuk trayek yang beroperasi di wilayah KSPN, apakah tidak ada benturan dengan pengusaha armada swasta..?
"Untuk hal itu, kebetulan kemaren kami telah melakukan diskusi bersama pak Gubernur dan rekan-rekan pengusaha armada. Intinya kami dari DPD Organda mengharapkan bila memang pemerintah ada subsidi, ya kita bagi-bagilah, " ujar JK singkat.
Lanjut JK saat ini lami sedang komunikasi kan bersama terkait tarip subsidi tersebut. Dan untuk penerapan subsidi oleh perum Damri tersebut memang berlaku pada titik tertentu yang telah ditetapkan. Harapan kami bagaimana Organda bersama rekan-rekan mengawal ini semua, sehingga tidak ada pihak-pihak yang dirugikan."Tutup JK".(Adbravo)