Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI, H Johan Rosihan ST mendorong Pemerintah pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) khususnya Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mengoptimalkan Sumber Daya lokal guna memperkuat ketahanan pangan rumah tangga, khususnya di daerah rawan pangan.
“Saya meminta Kementan terus memperkuat pengembangan pangan lokal karena potensi yang dimiliki Indonesia luar biasa. Kita memiliki lebih dari 200 jenis tumbuhan biji dan kacang, 450 jenis buah dan 250 jenis sayur-sayuran serta keanekaragaman ekosistem pangan dan sumber daya pangan yang kaya akan gizi, ” ujar Johan kepada awak media di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (17/6).
Politisi senior dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut berharap pemerintah menggandeng semua pihak untuk memperbaiki tata kelola pangan, sebab UU tentang Pangan juga telah memformulasikan yakni mewujudkan ketahanan pangan merupakan tanggung jawab Pemerintah bersama dengan masyarakat.
“Dalam hal ini, sistem yang dibangun pemerintah harus berbasis pada keragaman sumberdaya pangan, kelembagaan dan budaya lokal serta memperhatikan peningkatan pendapatan petani, ” papar Johan.
Wakil rakyat dari Dapil I Provinsi Nusa Tenggara Barat tersebut menilai, pengembangan pangan lokal harus diramu dengan strategi jitu, dengan memanfaatkan seluruh potensi lokal untuk menggerakkan ekonomi masyarakat dan meningkatkan keragaman konsumsi pangan melalui peran agroindustry dan inovasi teknologi agar produk pangan lokal memiliki nilai tambah dan daya saing.
Johan juga mengatakan perlunya ada akselerasi pembangunan pedesaan secara merata dan kebijakan ketahanan pangan yang berorientasi tidak hanya pada sisi produksi namun juga memperkuat aspek aksesabilitas masyarakat yaitu sisi distribusi dan konsumsi.
Jadi, pengembangan pangan lokal tersebut mesti berakibat langsung terhadap peningkatan kesejahteraan dengan pengembangan teknologi pangan yang tepat guna dan terjangkau oleh masyarakat.
“Saya mendorong Kementan menggiatkan Sumber Daya lokal untuk keperluan sehari-hari masyarakat, pemanfaatan pangan lokal mesti menjadi semangat bersama yang diminati oleh masyarakat kita. Keberlanjutan pangan lokal akan ditentukan oleh frekuensi rumah tangga dalam mengonsumsi pangan lokal tersebut, ” tutur Johan.
Johan berpandangan, kebutuhan akan pangan sangat mudah terpenuhi jika mendapatkannya juga mudah. Karena itu, mesti mendorong berbagai langkah pengembangan olahan pangan lokal untuk mewujudkan ketahanan pangan rumah tangga berbasis kearifan lokal.
“Kegiatan menghidupkan pangan lokal terutama di daerah rawan pangan harus kita dukung sebagai bentuk kemandirian pangan dan harus ada dukungan Kementan baik dari sisi program dan anggaran yang memadai untuk pengembangan pangan lokal tersebut, ” tutup demikian H Johan Rosihan ST.(Adbravo)