Sambut Superbike Mandalika, Gubernur NTB: Masyarakat Harus Telah Tervaksin 50 Persen

    Sambut Superbike Mandalika, Gubernur NTB: Masyarakat Harus Telah Tervaksin 50 Persen

    Mataram NTB - Gubernur Dr. Zulkieflimansyah memastikan logistik vaksin akan segera dikirim Kementerian Kesehatan pada akhir bulan Agustus. 

    Hal itu dikatakan Gubernur menyikapi stok vaksin kabupaten/ kota yang selalu habis. Selain itu, dalam rapat evaluasi mingguan pengendalian pandemi Covid 19 di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur, Senin (16/08).  Percepatan itu dalam rangka mempersiapkan gelaran event Superbike di Sirkuit Mandalika pada Nopember depan yang mensyaratkan limapuluh persen vaksinasi masyarakat. Saat ini cakupan vaksinasi NTB untuk dosis pertama (16, 09 persen) dan dosis kedua (7, 74 persen). 

    "Kita berkejaran dengan waktu untuk persiapan menyambut gelaran Superbike. Oleh karena itu vaksinasi dapat dipetcepat dan melibatkan semua pihak", ujar Gubernur. 

    Wakil Gubernur, Hj Sitti Rohmi Djalillah menekankan prosedur standar operasi di pasar yang melibatkan pembeli, pedagang dan pengelola benar benar diterapkan sesuai ketentuan dalam PPKM level tiga. Begitupula dengan SOP di kantor, pesantren, sekolah, rumah makan, cafe, resto dan perjalanan serta sektor esensial dan fasilitas umum lainnya dan kegiatan sosial masyarakat beroperasi dengan pengaturan PPKM level tiga. 

    "Pengendalian harus dibarengi protokol kesehatan ketat karena vaksinasi membutuhkan waktu terbentuknya herd immunity", jelas Wagub. 

    Wagub juga menyoroti posko PPKM berbasis desa yang belum seratus persen dibentuk yang angkanya baru 65, 38 persen se NTB. 

    Dalam rapat evaluasi tersebut Danrem 162 WB, Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani menyoroti hal hal menonjol di lapangan terkait sinkronisasi data kabupaten/ kota yang merilis data tracing menggunakan rapid antigen dan bukan PCR. Ia juga menyebut pelayanan nakes di Puskesmas saat libur. Sedangkan Kapolda, Irjen Mohammad Iqbal mengemukakan pengendalian pandemi di kabupaten/ kota belum seragam serta operasi yustisi yang menurun. 

    Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, HL Hamzi Fikri menguraikan,   dalam sepuluh minggu terakhir ada peningkatan trend kesembuhan di sepuluh kabupaten/ kota dari hasil verifikasi data All New Record. Begitupula dengan trend testing yang memadai meski secara rata rata sudah diatas 15 persen namun secara umum belum mencapai sepuluh persen sedangkan positive rate diupayakan dibawah sepuluh persen. 

    Lebih lanjut, Kadikes menjelaskan, rasio tracing kontak juga naik. Ia mengakui pula terjadi lonjakan status rawat sebelum NTB masuk PPKM level tiga saat ini. 

    "Kenaikannya 272 persen di tahun ini karena isu global juga terkait varian virus baru tidak hanya NTB.Target kita turun ke level dua", jelas Fikri. 

    Ditambahkannya, hospital handling NTB berwarna hijau dengan ketersediaan kamar, oksigen dan obat obatan antivirus aman. Begitupula dengan fasilitas isolasi mandiri dsn terpadu yang sudah tersedia di kabupaten/ kota. Ia mengatensi kota Bima yang belum memiliki ICU. Untuk jangka panjang, Kadikes menekankan kabupaten/ kota untuk menyiapkan oksigen generator terutama di Sumbawa. 

    Terkait vaksinasi, ia menyebut prioritas vaksin untuk dosis kedua karena angkanya yang jauh tertinggal dari vaksinasi dosis pertama serta belum stabilnya droping logistik dari pusat.(Adbravo)

    NTB
    Syafruddin Adi

    Syafruddin Adi

    Artikel Sebelumnya

    Gubernur NTB: Seluruh Kepala Dinas Harus...

    Artikel Berikutnya

    Siti Rohmi Djalilah: Menangani Lingkungan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Polsek Ampenan Tangkap Pencuri Laptop dan Dua Rekan Penadahnya
    Kapolresta Mataram Hadiri Penyerahan DIPA dan Penandatanganan Fakta Integritas Jajaran Polda NTB
    Kapolresta Mataram Terima Penghargaan dari KPP Pratama, Perkuat Sinergi Layanan Pajak
    Peduli Lingkungan, Polsubsektor Lantung Ikut Serta Tanam Pohon Dalam Rangka HMPI dan HUT NTB ke 66
    Cegah Gangguan Kamtibmas Jelang Nataru, Satgas Ops Lilin Polres Sumbawa Gelar Patroli Dialogis

    Ikuti Kami