MATARAM, NTB – Komunitas Pencinta Tanaman Hias Sadari (KOTA ASRI) kembali menunjukkan eksistensinya dalam dunia seni bonsai dengan turut serta memeriahkan Pameran dan Kontes Bonsai Nasional Piala Walikota Mataram. Acara bergengsi yang diselenggarakan oleh Persatuan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Kota Mataram ini berlangsung pada 7-13 Januari 2025 di halaman NTB Mall Islamic Center NTB, dengan tema “Pesona Bonsai NTB Menuju Aspac 2025.”
Pameran ini resmi dibuka untuk umum pada 11 Januari 2025, setelah sebelumnya diadakan kontes dengan penilaian oleh juri dari Tim PPBI pusat. Ketua Panitia Penyelenggara, I Gusti Putu Suarnaya, mengungkapkan bahwa acara ini diikuti oleh 629 pohon dari berbagai daerah di NTB dan Bali. Pohon-pohon tersebut terbagi ke dalam empat kategori: Kelompok Bahan (407 pohon), Kelompok Utama (20 pohon), Kelompok Madya (30 pohon), dan Kelompok Pratama (140 pohon).
Ajang Silaturahmi dan Berbagi Inspirasi
Menurut Gusti Putu Suarnaya, tujuan utama kegiatan ini adalah membangun dan mempererat silaturahmi antar penggemar bonsai dari berbagai daerah. “Kami berharap acara ini menjadi agenda rutin tahunan, didukung oleh Pemerintah Kota Mataram, untuk mendorong pertumbuhan komunitas bonsai, khususnya di NTB, ” jelasnya.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Walikota Mataram yang diwakili oleh Asisten 1 Pemerintah Kota Mataram, H. L. Martawang. Partisipasi KOTA ASRI menjadi sorotan, dengan 15 pohon bonsai yang mereka ikutkan dalam berbagai kategori.
KOTA ASRI: Komunitas dengan Cinta Bonsai yang Mendalam
KOTA ASRI, yang uniknya beranggotakan warga dari satu lingkungan di Lingkungan Kapitan, Kelurahan Taman Sari, Kecamatan Ampenan, sukses mencuri perhatian. Dibawah bimbingan Trainer Bonsai, Andrian, komunitas ini telah mengukir banyak pengalaman dalam berbagai kontes serupa di tingkat daerah.
“Dari 15 pohon yang kami ikutkan, hampir semuanya mendapatkan penilaian baik dan sangat baik dari tim juri. Ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi kami, ” ujar Rizaludin Akbar, Pembina KOTA ASRI, yang didampingi Ketua KOTA ASRI, Ketut Wiyasmika.
Menurut Rizaludin, setiap anggota komunitas rutin berkumpul untuk berdiskusi tentang teknik perawatan bonsai dan tanaman hias. “Di lingkungan kami, hampir setiap rumah memiliki bonsai atau tanaman hias lainnya. Ini menunjukkan betapa besar cinta kami terhadap seni bonsai, ” tambahnya.
Membangun Masa Depan Bonsai NTB
Rizaludin berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut, tidak hanya sebagai ajang pameran, tetapi juga sebagai ruang belajar dan berbagi pengalaman antar penggemar bonsai. “Kami ingin acara ini menjadi wadah untuk meningkatkan kemampuan dan menumbuhkan kecintaan terhadap tanaman hias, terutama bonsai, ” tutupnya.
Dengan kesuksesan Pameran dan Kontes Bonsai Nasional ini, diharapkan seni bonsai semakin berkembang di NTB, sekaligus membawa nama daerah ini bersinar di tingkat nasional dan internasional. (Adb)